Kehilangan selalu mendatangkan Berkah. Hikmah dari Kisah Raja Yang Hobi Berburu

 Kehilangan selalu mendatangkan Berkah

Hikmah dari Kisah Raja Yang Hobi Berburu






Assalamualaikum,

Kita akan mengambil hikmah dari sebuah kisah

Semoga kisah ini bisa menginspirasi sehingga ketika masalah menghampiri, kita sudah mempunyai solusi

Setiap manusia pasti pernah kehilangan, baik kehilangan barang berharga misalnya handpone, atau ada yang sedang kehilangan pekerjaan? Atau bahkan kehilangan orang tersayang, apakah karena dia pergi menjauh, atau bahkan diambil orang

Pasti menyakitkan ya

Apapun bentuk kehilangannya, jika kita pikirkan, kehilangan itu diluar kehendak kita lho…bener gk sih?

Secara kan gk ada orang yang mau kehilangan sesuatu, tapi kejadian seperti ini pasti pernah menimpa kita, atau bahkan dikemudian hari kita akan mengalaminya lagi

Nah, karena kehilangan itu diluar kehendak kita, maka tentu saja ini adalah kehendak Allah SWT.

Karena Allah yang berkehendak, mestinya peristiwa kehilangan itu adalah hal yang baik donk

karena Alah tidak akan memberikan keburukan kepada hamba-Nya. Dan kita harus yakin itu, bahwa Apapun yang Allah kehendaki untuk kita, pastilah itu sebuah kebaikan, meskipun terkadang kita merasakan kesusahan, kesedihan dan tidak menganggap hal itu sebagai sebuah kebaikan, yaa.. wajar sih karena keterbatasan akal kita dalam menangkap rencana Allah tersebut. Padahal ketika tiba saatnya kita memahami alasan dibalik semua kehendak Allah tersebut, pasti kita akan berterima kasih dan bersyukur sudah ditempatkan pada situasi tersebut.

Seperti sebuah kisah yang dialami oleh seorang raja yang bersyukur karena kehilangan salah satu jarinya.

Seperti apa kisahnya,

Inilah kisah Raja yang beruntung karena satu jarinya buntung

Kisah pun bermula ketika seorang raja


 mengajak ajudan setianya untuk berburu  ke hutan.

setiap ada kesempatan, ajudan raja ini selalu berkata kepada sang Raja: “Yang Mulia, jangan khawatir, karena segala sesuatu yang dikerjakan Allah adalah sempurna, Ia tak pernah salah.

Maka raja pun ditemani ajudan setianya dan beberapa prajurit lalu bergegas menuju ke sebuah hutan yang diperkirakan terdapat banyak hewan buruan didalamnya,

Namun tiba2, ketika mereka hendak menangkap salah satu hewan buruan,  seketika itu pun binatang buas menyerang raja

Akhirnya sang ajudan pun mencoba menyelamatkan raja dan dengan cekatan mampu membunuh binatang buas itu.

Namun sangat disayangkan, akibat penyerangan tersebut, sang raja kehilangan satu jarinya karena sempat diterkam oleh binatang buas itu.

Walau sang ajudan berhasil membunuh binatang buasraja tetap kecewa karena kehilangan satu jarinya.

Sang ajudan pun mencoba menenangkan hati raja dengan mengatakan bahwa apapun yang Allah timpakan kepada kita, pastilah itu yang terbaik untuk kita.

Lalu dengan sangat marah dan emosi raja pun membantah si ajudan dengan mengatakan "Kalau Allah itu baik, saya tidak akan diserang oleh binatang buas dan kehilangan satu jari saya!".

Ajudan tersebut menjawab, "Apa pun yang telah terjadi kepada Yang Mulia, percayalah bahwa Allah itu baik dan tak pernah salah."

Merasa sangat tersinggung oleh respons ajudannya itu, maka sekembalinya ke istana, sang raja memerintahkan para pengawalnya untuk menahan si ajudan di penjara bawah tanah.

Selama dalam perjalanan digiring ke penjara, ajudan tersebut masih saja mengulangi perkataannya: "Allah adalah baik dan sempurna adanya."

singkat cerita, waktu pun berlalu,

Raja yang hobi berburu itu, akhirnya pada suatu kesempatan pergi ke hutan sendirian tanpa ditemani sang ajudan. Karena memang sedang di penjara

Akan tetapi Tanpa diduga , ternyata di hutan tersebut raja bertemu dengan kawanan orang primitif. yang biasa menggunakan manusia sebagai korban persembahan. dan karena raja hanya sendirian, maka raja pun tidak berdaya melawan orang primitive yang jumlahnya ratusan, dan dengan terpaksa Raja pun harus rela tertangkap dan akan dijadikan korban persembahan

Singkat cerita malam haripun tiba, sang raja dibawa ke atas altar persembahan, dan saat ritual akan dilakukan, orang-orang primitif tersebut menemukan bahwa sang Raja tidak memiliki jari yang lengkap. Mereka kemudian melepaskan Raja tersebut karena dianggap tidak sempurna untuk dipersembahkan kepada dewa mereka.

Maka pada saat itu pun seketika raja berlari pulang ke istana.

Dan sesampainya di istananya, lalu sang raja memerintahkan para pengawal untuk mengeluarkan si ajudan dari tahanan.

Raja itu berkata: "Ajudanku, ternyata selama ini kamu benar. Allah sungguh baik kepadaku. Aku hampir saja dibunuh dan dan dijadikan persembahan oleh orang primitif, namun karena jariku tidak lengkap, mereka melepaskanku."

Seandainya pada perburuan sebelumnya Allah tidak mengirimkan binatang buas untuk memakan jariku, maka pasti hari ini seluruh tubuhku sudah dijadikan persembahan.

Tapi aku punya sebuah pertanyaan untukmu. "Kalau Allah itu baik, mengapa Dia membiarkan aku untuk memenjarakanmu?"

Sang ajudan menjawab: "Yang Mulia, kalau saja baginda tidak memenjarakan saya, maka sudah pasti baginda akan mengajak saya pergi berburu dan tertangkap orang primitif itu."

"Saya pasti sudah dijadikan korban persembahan oleh orang-orang primitif sebab semua anggota tubuh saya masih lengkap dibanding baginda."

Dari kisah ini kita bisa mengetahui, bahwa Semua yang dikerjakan Allah adalah sempurna, Dia tak pernah salah. Raja masih hidup karena tidak memiliki satu jari.

Tak seorang pun tahu rencana Allah SWT dan apa dilakukkan-Nya selalu sempurna.

Cuma manusia sering kali berburuk sangka kepada Allah SWT. Sehingga apa yang menimpanya selalu diiringi keluh kesah.

Padahal Allah SWT sudah sudah memastikan bahwa apapun yang Allah hilangkan , pasti akan diganti dengan yang lebih baik atau minimal sebanding

Al-Baqarah 106

Himkah yang bisa kita ambil adalah:

Jangan lah suka mengeluh, karena kenyataan tidak akan pernah berubah dengan keluhanmu.

Tetapi beryukurlah, karena dibalik sukur itu Allah berjanji akan menambahkan nikmat yang sudah ada.

assalamualaikum


Komentar